Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelaskan Cara Menggunakan Tespen

Kehidupan modern seperti saat, memiliki ketergantungan pada listrik. Energi listrik ini sebagai infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat digunakan untuk menunjang kehidupan masyarakat. Listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat esensial. Listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin. Hampir pada setiap sudut di sekitar kita, listrik banyak sekali digunakan. 

Manusia memerlukan listrik dalam menjalankan dan mempermudah pekerjan, seperti halnya dalam penggunaan lampu, TV, Magic com, AC, blender, oven, kipas angin, dan sebagainya. Penghantar listrik seperti kabel listrik, kawat listrik, ataupun stop kontak listrik perlu diukur guna mengetahui arus tersebut memiliki tegangan atau tidak.  

Salah satu kebutuhan pokok  pada keperluan kelistrikan sehari-hari yaitu tespen, yang mana tespen ini termasuk dalam komponen elektronika. Tespen sering digunakan oleh para teknisi listrik dalam melakukan pekerjannya. 

Tespen dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik di penghantar listrik dengan sebuah Indikator lampu, sehingga tespen ini tidak bisa digunakan untuk mengukur seberapa tingg tegangan listrik di sumber penghantar tersebut. Apabila terdapat aliran listrik pada kabel, kawat ataupun stop kontak, maka lampu indikator akan menyala. Sebaliknya, apabila tidak terdapat aliran listrik pada ketiga penghantar tersebut, maka lampu indikator tidak menyala. 

Bentuk dari tespen tergolong kecil dan seperti pena sehingga mudah untuk dibawa. Tespen adalah sebuah alat yang digunakan sebagai pendekteksi arus atau tegangan listrik. Fungsi masing-masing bagian dari tespen akan dijelaskan sebagai berikut.

cara menggunakan tespen
(Sumber: https://thecityfoundry.com/tespen/)

-Probe berfungsi untuk mendeteksi kabel atau benda yang akan diuji arus atau tegangan listriknya

-Isolator berfungsi untuk pengaman yang melindungi alat dari resiko korsleting pada listrik

-Arang berfungsi sebaai isolator yang dapat menekan resiko terjadinya overload aliran listrik berlebih. 

-Lampu indikator berfungsi untuk penanda, ketika lampu menyala jika sebuah benda memiliki arus listrik.

-Penjepit berfungsi dalam penyimpanan, yaitu menjepit tespen pada kantong atau tempat penyimpanan tespen

-Pegas berfungsi umtuk melakukan penekanan pada bagian lampu indikator pada bagian tutup konduktor alat

-Tutup konduktor berfungsi sebagai media untuk mengalirkan arus listrik.

Bagaimana cara menggunakan tespen ?

Sebelum membahas bagaimana cara menggunakan tespen, alangkah baiknya jika kita mengerti terlebih dahulu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tespen.

Pertama yaitu perhatikan tegangan objek yang akan diukur. Apabila tegangan sumber objek yang di ukur melebihi tegangan spesifikasi, maka jangan dilakukan pengukuran, karena arus akan menembus tahanan isolasi tespen, dan akan menyebabkan pengguna tersengat listrik atau tersetrum. 

Biasanya tegangan spesfikasi tespen tercantum pada alat tersebut. Kedua yaitu, hati-hati ketika mengganti komponen dalam tespen, jangan memegang logam yang terhubung dengan objek yang diuji,  perhatikan isolasi tespen, dan tangan harus benar-benar dalam keadaan kering. Hal ini dikarenakan air dapat menghantarkan arus listrik. Selain itu, pastikan terdapat orang disekitar anda yang siap membantu apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Cara menggunakan tespen akan dijelaskan sebagai berikut.


1.Perhatikan kondisi tubuh, objek ukur, dan tempat melakukan pengukuran harus dalam keadaan kering

2.Perhatikan isolasi tespen dan komponennya tidak dalam keadaan rusak

3.Perhatikan spesifikasi pada tespen, umumnya tegangan spesifikasi tespen yaitu 100-500 V. 

4.Perhatikan tegangan objek yang akan diukur, bisanya rumah-rumah di Indonesia memiliki tegangan sebesar 220 V AC, pabrik dapat di atas 500 V AC. Hal ini tidak diperbolehkan menggunakan tespen jika tegangannya di atas spesifikasi yang dimiliki, karena berbahaya dan dapat tersetrum.

5.Apabila semua sudah dipastikan dalam keadaan aman, maka pegang tespen pada pegangannya di bagian isolator. Jangan sekali-sekali memegang bagian bawah (probe) logam yang akan dihubungkan ke kabel, karena berbahaya

6.Hubungkan probe dengan objek berupa kabel, kawat atau stop kontak bertegangan yang akan diukur. Yang harus dihugungkan adalah tembaga, bukan isolator penghantarnya.
 
7.Pegang tespen menggunakan jempol anda pada bagian atas atau kepala tespen

8.Lihat lampu indikator, apabula lampu menyala maka penghantar listrik seperti kabel, kawat atau stop kontak adalag phasa (polaritas +), dan sebaliknya jika lamppu tidak menyala maka penghantar tersebut adalah netral (polaritas -)
Hasil pengujian tespen dapat berhasil apabila salah satu objek yang diukur membuat nyala lampu tespen menjadi menyala.